Jika kemudian Mama pengin memberikan pengalaman yang sekaligus mengedukasi si kecil, maka ajaklah untuk mengunjungi 7 museum budaya di Yogyakarta berikut ini.
5 Museum budaya di Yogyakarta untuk melengkapi pengalaman wisata di Jogja dan membuat si kecil jatuh cinta pada kebudayaan bangsa sendiri
1. Keraton Yogyakarta
Tentu saja museum budaya di Yogyakarta yang pertama kali dan paling penting untuk dikunjungi adalah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dari sinilah segala pusat kebudayaan Jawa, terutama Yogyakarta, berputar.
Keraton ini merupakan istana resmi dan tempat tinggal raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Di sinilah semua kegiatan rumah tangga dan tradisi istana raja Yogyakarta yang masih dijalankan hingga sekarang.
Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk gamelan, replika pusaka-pusaka keraton dan berbagai pemberian dari raja-raja Eropa yang pernah bertandang ke istana ini. Dari segi bangunannya, keraton merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang sempurna, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Mama harus mengajak si kecil untuk mengunjungi dulu museum terpenting ini, sebelum kemudian menelusur kebudayaan Jawa lebih jauh di museum-museum yang lain.
2. Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo merupakan museum kebudayaan dan sejarah Jawa.
Museum ini terdiri atas 2 unit, Ma, yaitu unit 1 yang terletak di kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta, dan unit 2 yang ada di nDalem Condrokiranan Wijilan, Yogyakarta.
Tercermin dalam gaya arsitekturnya yang klasik Jawa, Museum Sonobudoyo memiliki ribuan koleksi bersejarah seputar kebudayaan Jawa terutama Yogyakarta. Koleksinya, konon, merupakan koleksi terlengkap setelah koleksi Museum Nasional Indonesia yang ada di Jakarta. Termasuk di dalamnya adalah koleksi berbagai bentuk wayang kulit, senjata kuno, topeng, dan keramik Neolitik serta koleksi patung perunggu yang dibuat pada abad ke-8.
Ajak si kecil untuk menelusur lebih jauh mengenai kebudayaan Jawa, serta menyaksikannya secara utuh, dengan menonton pertunjukan wayang kulit di Museum Sonobudoyo ini. Pertunjukan wayang kulit ini menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantarnya, dan diiringi oleh satu set lengkap gamelan Jawa. Pertunjukannya diadakan setiap Senin malam hingga Jumat malam mulai pukul 20.00.
3. Museum Kereta Keraton Yogyakarta
Tak jauh dari Museum Sonobudoyo unit 1 di kawasan Alun-alun Utara, Mama juga bisa sekaligus mengajak si kecil untuk mengunjungi objek wisata di Jogja yang lain, yaitu Museum Kereta Keraton Yogyakarta.
Museum Kereta Keraton ini telah berdiri semenjak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII dan memiliki koleksi kereta kuda yang beberapa di antaranya sudah berumur mencapai beberapa abad. Misalnya seperti kereta Kyai Puspoko Manik ataupun kereta Kyai Jongwiyat. Ada pula satu koleksi yang sangat penting dalam museum ini, yaitu kereta Mondro Juwolo. Kereta ini merupakan kereta kuda yang pernah dipakai oleh pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro.
Selain untuk menyimpan kereta-kereta bersejarah, Museum Kereta Keraton Yogyakarta ini juga menjadi tempat untuk menyimpan kereta yang masih sering dipergunakan dalam upacara-upacara keraton.
4. Museum Wayang Kekayon
Museum Wayang Kekayon yang berlokasi di Jl. Raya Yogya-Wonosari Km. 7 ini didirikan di tahun 1990, oleh Soejono Prawirohadikusumo. Museum di Yogyakarta yang memiliki koleksi berbagai wayang dan topeng ini menampilkan sejarah wayang yang diperkenalkan mulai dari abad ke-6 hingga abad ke-20. Wayang-wayang di dalam museum ini terbuat baik dari kulit, kayu, kain, maupun kertas.
Lokasi objek wisata di Jogja satu ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu area museum termasuk di dalamnya adalah auditorium dan 9 unit ruang pameran, gedung induk dengan arsitektur klasik Jawa, area Sejarah dalam Taman yang mempunyai unit-unit bangunan yang menggambarkan sejarah bangsa Indonesia sejak zaman purba hingga proklamasi, dan hutan mini sebagai bagian dari usaha Museum Kekayon untuk melestarikan dan melindungi flora dan fauna asli Jawa.
5. Museum Ullen Sentalu
Satu lagi museum budaya di Yogyakarta yang wajib Mama kunjungi bersama keluarga jika ingin menelusur kebudayaan Jawa lebih jauh, yaitu Museum Ullen Sentalu.
Nama Ullen Sentalu sedikit terdengar asing ya. Tak heran, karena Ullen Sentalu sebenarnya merupakan singkatan dari ungkapan berbahasa Jawa, yaitu ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning Lumaku, artinya Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.
Apa itu blencong?
Blencong adalah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit. Lampu inilah yang disimbolkan sebagai cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup manusia.
Objek wisata di Jogja ini berlokasi di daerah Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman. Memang agak jauh ya dari pusat Yogyakarta. Akan butuh waktu sekitar 30 – 45 menit untuk mencapai lokasi di mana museum ini berada. Namun, perjalanan Mama dan si kecil yang cukup jauh itu akan langsung terbayar tuntas begitu tiba di lokasi ini.
Museum Ullen Sentalu, yang didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta ini, utamanya menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram, yang terdiri atas Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.
Di dalamnya termasuk adalah koleksi bermacam-macam batik, baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta. Di sini Mama bisa mengajak si kecil melihat-lihat dan mencoba membedakan motif batik satu dengan yang lain. Di Museum Ullen Sentalu, Mama bisa mengenalkan mengenai batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya pada si kecil. Di sini si kecil bisa melihat bahwa batik dibuat secara tradisional oleh masyarakat Jawa.
Selain koleksi batik, museum ini juga menampilkan gambaran keseharian raja-raja dan keluarganya, dalam berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-hari. Kamu juga bisa menyaksikan berbagai sejarah dan keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya.
Museum ini didesain dengan apik dan sangat asri, sehingga mampu membuat pengunjung begitu nyaman berada di dalamnya dan bagaikan terserap ke masa lalu lengkap dengan segala pernik kehidupannya.
Nah, Mama, pastinya berlibur ke berbagai objek wisata di Jogja memang menyenangkan dan asyik banget ya, tapi alangkah lebih lengkapnya jika sekalian Mama memperkenalkan sesuatu pada si kecil sebagai tambahan wawasannya. Salah satu caranya ya dengan mengajaknya mengunjungi ke 5 lokasi objek wisata di Jogja yang berupa museum budaya di atas.
Pastikan si kecil bisa menikmati kunjungannya, karena hal ini tentu akan memupuk kecintaannya pada kebudayaan negeri sendiri, sebelum kemudian ia mengenal kebudayaan yang lain. Dengan mengenalkannya pada berbagai kebudayaan, semoga si kecil bisa lebih menghargai perbedaan yang ada dan paham bahwa berbeda itu indah.
Selamat jalan-jalan, Mama!