Tetaplah positif dan konsisten. Hindari segala bentuk hal negatif mulai dari pikiran hingga perbuatan yang dapat merusak citra dari personal branding yang telah kamu bangun. Sama seperti proses lainnya, membangun personal branding bukanlah satu hal yang instan, tentu membutuhkan waktu. Karenanya kemampuan untuk terus optimis dan konsisten sangat penting untuk dijaga.
Lepas dari umur remaja, di umur 20-an ini tentu sudah bukan waktunya lagi untuk kita mencari jati diri. Sekali kita sudah bisa menemukan di mana segala passion, potensi, kekuatan, hingga kelemahan diri kita sendiri, ini waktunya untuk stand out!
Itulah mengapa personal branding sangat diperlukan untuk membuat diri kamu semakin terlihat dan tentunya bernilai.
Istilah personal branding mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tapi berapa banyak sih dari kalian yang memahami penting dan manfaatnya?
Ibaratnya kalau zaman sekarang, sebagian besar orang mengaku ketika mereka hendak membeli suatu produk, tentu yang dilirik pertama kali adalah brand-nya.
Kenapa?
Karena orang akan jauh lebih percaya suatu brand yang memang memiliki kredibilitas dan kualitas baik. Mereka pun tak segan untuk membayar mahal untuk suatu brand yang memang mereka percayai.
Nah, dengan membangun personal branding, kamu juga bisa membuat ‘nilai jual’ mu semakin tinggi.
Lalu, bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk membangun personal branding? Yuk, simak beberapa langkah yang bisa kamu mulai di hari ini!
1. Fokus pada keahlian yang kamu miliki
Tidak sedikit orang yang mengaku memiliki beberapa hobi. Seorang teman saya bahkan memiliki hobi lari, menggambar, dan fotografi. Untuk membangun personal branding yang kuat, akan lebih baik apabila kamu fokus mononjolkan salah satu yang paling ingin kamu tekuni, dan … yang kamu anggap paling dapat ‘menghasilkan’.
Contohnya si teman tersebut akhirnya menjadikan hobi fotografinya sebagai fokus, di mana ia dapat memeroleh penghasilan dari kegemarannya itu. Sedangkan lari dan menggambar dianggapnya sebagai hobi yang dilakukan di sela-sela kesibukannya.
Nah, jadi bedakan ya mana keahlian yang paling potensial untuk dijadikan fokus utama personal branding-mu, dan mana keahlian yang mungkin lebih cocok bila dijadikan hobi belaka.
2. Manfaatkan media sosial
Suka menulis? Cool! Tapi gimana caranya hasil karyamu bisa dilirik oleh orang lain, kalau selama ini tulisanmu hanya bersarang di laptop?
Bersyukurlah kita hidup di era internet, di mana mengakses media sosial hanya semudah menyentuh layar smartphone di genggaman tangan kita.
Kalau selama ini media sosialmu hanya digunakan untuk memposting foto narsismu, kenapa tidak untuk dimanfaatkan sebagai ruang pamer hasil karyamu?
Suka fotografi? Kamu bisa jadikan Instagram sebagai galerimu. Atau manfaatkan blog sebagai ruang karya tulisanmu. Selain membuat dirimu dan hasil karyamu lebih terlihat, lewat media sosial, kamu bisa mendapat banyak teman baru yang mungkin bahkan bisa menjadi partner untuk berkolaborasi.
3. Sikapilah apresiasi dengan bijak
Tidak jarang pula lewat media sosial kita mendapatkan apresiasi terhadap hasil karya kita, mulai dari likes maupun komen. Meskipun terkadang tidak semua apresiasi bersifat positif, namun baik pujian maupun kritik itu penting dalam proses pembentukan diri kita lho.
Apresiasi positif bisa membangun motivasi dan rasa percaya diri kita, sedang kritik bila disikapi dengan bijak bisa pula menjadi pembelajaran untuk menjadi yang lebih baik. Tapi ingat, tidak semua kritik patut untuk diambil mentah-mentah ya, karena sebagai manusia tentu kita tidak dapat memuaskan semua orang.
Jadi, pintar-pintarlah menyikapi pujian maupun kritik, terimalah sebagai masukan selama itu tidak menjauhkanmu dari visi dan jati dirimu.
4. Networking itu penting
Untuk membangun personal branding yang kuat, networking sangat diperlukan. Tidak hanya untuk menambah pertemanan, networking yang baik juga dapat memberikan benefit yang positif terhadap cara bagaimana orang lain menilai dirimu. Selain dari media sosial, ada banyak cara untuk memperluas networking. Jangan lewatkan undangan gathering atau sekedar reuni dengan teman-teman lama, kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya. Menjadi eksis itu perlu, asalkan tetap positif ya!
5. Carilah inspirasi dari sekitarmu
Well, jangan pernah berhenti belajar dan teruslah berkembang. Belajar tidak harus kamu tempuh lewat kelas pendidikan, karena inspirasi dapat kamu temukan di sekitarmu.
Bila kamu hobi melukis, tidak ada salahnya untuk menghadiri pameran-pameran karya seni di kotamu, atau bergabung dalam komunitas seni di mana kamu bisa saling bertukar pikiran hingga berkolaborasi bersama anggota lainnya.
Intinya, jangan terpaku pada diri sendiri, dan cobalah belajar dari sekeliling!
6. Tetap positif dan konsisten
Sudah siap membangun personal branding-mu? Nah, jangan sampai ketinggalan satu kunci yang terpenting ini! Yup, tetaplah positif dan konsisten. Hindari segala bentuk hal negatif mulai dari pikiran hingga perbuatan yang dapat merusak citra dari personal branding yang telah kamu bangun.
Sama seperti proses lainnya, membangun personal branding bukanlah satu hal yang instan, tentu membutuhkan waktu. Karenanya kemampuan untuk terus optimis dan konsisten sangat penting untuk dijaga.
Selamat mencoba! 🙂