Kue Keranjang merupakan salah satu menu wajib dalam perayaan Imlek. Dalam bahasa Mandarin kue keranjang disebu Nian Gao, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menyebutnya sebagai dodol. Padahalnya, nyatanya mereka merupakan dua camilan yang berbeda.
Dodol dan Kue Keranjang adalah dua makanan tradisional Indonesia yang seringkali menjadi primadona pada berbagai acara, termasuk perayaan Lebaran. Meskipun keduanya tergolong dalam kategori makanan manis, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok dalam hal bahan baku, proses pembuatan, serta tekstur dan rasa.
Meskipun dodol dan Kue Keranjang sama-sama merupakan makanan tradisional Indonesia yang populer, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok dalam hal bahan baku, proses pembuatan, serta tekstur dan rasa. Namun, keduanya tetap menjadi sajian istimewa yang selalu dinantikan dalam berbagai acara kebersamaan. Berikut adalah pembahasan mengenai perbedaan antara dodol dan Kue Keranjang:
- Bahan Baku
Dodol: Dodol terbuat dari campuran tepung ketan, gula kelapa, santan. Dodol juga sering diberi tambahan rasa seperti cokelat, kacang, atau durian.
Kue Keranjang: Kue Keranjang umumnya terbuat dari campuran tepung ketan, dan gula saja tanpa tambahan santan. Bahan kue keranjang akan dibuat menjadi karamel lalu dikukus selama 8–10 jam sampai padat dan matang.
- Proses Pembuatan
Dodol: Dodol dimasak dalam panci besar di atas api dengan cara terus-menerus diaduk hingga adonan menjadi kental dan lengket. Proses memasak dodol membutuhkan waktu yang cukup lama dan perlu ketelatenan agar dodol tidak gosong atau terlalu keras.
Kue Keranjang: Kue Keranjang umumnya dikukus selama 8 – 10 jam dalam cetakan khusus hingga matang. Proses pembuatannya lebih sederhana dibandingkan dengan dodol.
- Tekstur dan Rasa
Dodol: Dodol memiliki tekstur kenyal dan lengket serta rasa manis yang khas. Dodol sering kali diberi tambahan rasa untuk variasi, seperti cokelat, kacang, atau durian.
Kue Keranjang: Kue Keranjang memiliki tekstur yang lebih padat dan biasanya lebih renyah daripada dodol. Rasa Kue Keranjang juga bervariasi tergantung pada bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatannya.
- Penyajian
Dodol: Dodol biasanya disajikan dalam bentuk balok atau potongan kecil yang dibungkus dengan daun pisang atau plastik. Dodol dapat disantap langsung atau dijadikan sebagai campuran dalam makanan atau minuman.
Kue Keranjang: Kue Keranjang biasanya disajikan dalam bentuk bulat atau persegi panjang dan sering dihias dengan taburan kelapa parut. Kue Keranjang sering disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan di berbagai acara, termasuk perayaan Lebaran.
- Filosofi dan Makna
Dodol: Doa supaya adanya permasalahan dalam rumah tangga selalu bisa dihadapi. Selain itu cara pembuatan dodol dengan gotong royong juga diartikan bahwa dalam rumah tangga harus selalu ada Kerjasama.
Kue Keranjang: Pemberian nama nian gao merupakan ungkapan sebuah doa semoga tahun yang baru membawa keberuntungan yang lebih baik. Itulah mengapa kue ini hampir selalu disajikan saat perayaan Tahun Baru Imlek.