Latar Belakang Terra (LUNA)
Do Kwon adalah salah satu figur terkemuka dalam industri kripto, terutama dikenal sebagai pendiri dan CEO Terra (LUNA), sebuah protokol blockchain yang berkembang pesat. Selain itu, Do Kwon juga dikenal sebagai salah satu bandar kripto yang berpengaruh dalam ekosistem kripto global.
Do Kwon mendirikan Terra (LUNA) pada tahun 2018 bersama dengan sekelompok pengusaha dan pengembang. Visi utama di balik Terra adalah menciptakan sistem pembayaran yang lebih murah, cepat, dan stabil dengan memanfaatkan teknologi blockchain. Melalui proyek ini, Do Kwon bertujuan untuk mengubah cara pembayaran dilakukan di seluruh dunia dengan menyediakan solusi yang inovatif dan terdesentralisasi.
Awal Kebangkrutan Terra (LUNA)
Terra LUNA pertama kali diterbitkan dengan harga US$0,8 per koin dan sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$119,55 per koin pada April 2022. Terra LUNA juga pernah menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam dengan nilai US$40 miliar. Setelahnya perlahan namun pasti harganya anjlok . Do Kwonlah yang menjadi sosok di balik Terra LUNA. Sejak nilai LUNA anjlok 98% menjadi di bawah US$1 per koin, industri perdagangan kripto ikut anjlok dan membuat banyak perusahaan bangkrut.
Kini, stablecoin yang diterbitkan Do Kwon tersebut tidak ada harganya. Harta kekayaan Do Kwon tidak pernah dipublikasikan, tetapi dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, ia mengaku nyaris semua asetnya lenyap seiring runtuhnya LUNA.
Kasus Hukum Do Kwon, CEO Terra (LUNA)
Pada Tahun lalu, Do Kwon mantan CEO Terra Han Hang-Joon ditangkap di bandara Montenegro ketika ia hendak mencoba menggunakan paspor palsu untuk terbang ke Timur Tengah. Sejak saat itu berada di tahanan sambil menunggu proses ekstradisi. Montenegro tadinya Do Kwon akan dikirim ke AS karena hubungan dengan kedua negara. Namun, pengadilan tingkat banding membatalkan putusan ekstradisi ke AS karena dinilai melanggar hukum acara kriminal.
Pendiri Terraform Labs, Do Kwon, akhirnya diekstradisi ke kampung halamannya, Korea Selatan. Pengadilan Montenegro mengubah negara tujuan ekstradisi Do Kwon setelah bandar kripto bangkrut tersebut berbulan-bulan menolak dikirim ke Amerika Serikat. Putusan final diambil setelah melalui berkali-kali tahap persidangan dan banding dalam setahun terakhir, dipicu oleh persaingan Amerika Serikat dan Korea Selatan. Penegak hukum di Amerika Serikat dan Korea Selatan ingin Do Kwon diterbangkan ke yurisdiksi masing-masing karena kasus penipuan kripto yang melibatkan Do Kwon menjadi sorotan dunia. Jadwal ekstradisi Do Kwon ke Seoul belum jelas karena dokumen putusan pengadilan belum diterbitkan. Namun, Do Kwon baru bisa meninggalkan Montenegro setelah 23 Maret, setelah ia selesai menjalani hukuman penjara di Montenegro terkait pemalsuan paspor ilegal, dan pelanggaran regulasi pasar modal.